Di ketinggian Dataran Tinggi Dieng, tersembunyi sebuah surga kecil yang dikenal dengan nama Bukit Sikunir. Destinasi ini berada di Desa Sembungan, desa tertinggi di Pulau Jawa, dan kerap disebut sebagai “Negeri di Atas Awan” karena pesonanya yang memikat. Tempat ini menjadi tujuan favorit para wisatawan yang ingin menikmati keajaiban matahari terbit sambil menyatu dengan keindahan alam pegunungan Jawa Tengah.
Perjalanan menuju Bukit Sikunir biasanya dimulai dari Wonosobo, kota kecil yang menjadi gerbang utama menuju Dieng. Dari sini, pengunjung akan melewati jalan berliku yang diapit oleh hamparan kebun kentang dan bukit-bukit hijau. Semakin mendekati Desa Sembungan, suhu udara yang dingin mulai terasa, memberikan sensasi segar yang jarang ditemukan di tempat lain. Desa ini bukan hanya tempat awal pendakian, tetapi juga menawarkan keramahan penduduk lokal dan suasana pedesaan yang tenang.
Untuk mencapai puncak Bukit Sikunir, pendakian dimulai sekitar pukul tiga dini hari. Jalur menuju puncak hanya membutuhkan waktu sekitar 30 hingga 45 menit, tetapi tetap menantang karena medannya yang berbatu dan dilakukan dalam kondisi gelap. Lampu senter atau headlamp menjadi perlengkapan wajib untuk membantu perjalanan. Meskipun rute ini cocok bagi pendaki pemula, suhu dingin yang menusuk membuat persiapan pakaian hangat menjadi sangat penting.
Ketika mencapai puncak, keajaiban alam Bukit Sikunir mulai terasa. Dalam gelap yang perlahan berubah terang, semburat warna oranye keemasan mulai muncul di ufuk timur. Momen matahari terbit di sini, yang dikenal sebagai “Golden Sunrise,” adalah salah satu yang terbaik di Indonesia. Lanskap di bawahnya, dengan awan putih yang mengambang seperti lautan, menciptakan ilusi bahwa Anda sedang berdiri di atas dunia. Dari puncak, jajaran pegunungan megah seperti Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, hingga Gunung Merbabu terlihat dengan jelas, menambah keindahan panorama yang memukau.
Keindahan Bukit Sikunir tidak hanya berhenti di puncaknya. Di kaki bukit, terdapat Telaga Cebong, sebuah telaga kecil yang dikelilingi oleh perbukitan hijau. Airnya yang tenang memantulkan bayangan pegunungan, menciptakan pemandangan yang menenangkan jiwa. Banyak pengunjung yang berhenti di telaga ini setelah turun dari puncak, mengabadikan momen dalam foto atau sekadar menikmati keindahan alam yang sunyi.
Setelah puas menikmati keajaiban alam, perjalanan ke Bukit Sikunir rasanya belum lengkap tanpa mencicipi kuliner khas Dieng. Mie ongklok, hidangan khas Wonosobo dengan kuah kental yang menggugah selera, menjadi pilihan yang tepat untuk menghangatkan tubuh. Tempe kemul, camilan khas yang renyah dan gurih, juga wajib dicoba. Selain itu, manisan carica, buah khas Dieng yang diolah menjadi sajian manis, adalah oleh-oleh populer yang sering dibawa pulang wisatawan.
Bukit Sikunir bukan sekadar tempat untuk menikmati pemandangan matahari terbit. Ia adalah destinasi yang menawarkan pengalaman spiritual dan emosional, sebuah pelarian dari hiruk-pikuk kehidupan kota. Keindahan alamnya yang luar biasa, dipadukan dengan kehangatan budaya lokal dan kuliner khas, menjadikan Bukit Sikunir sebagai salah satu tujuan wisata terbaik di Indonesia. Bagi siapa saja yang ingin merasakan magisnya berdiri di atas awan, Bukit Sikunir adalah pilihan yang sempurna untuk dijelajahi.