Belakangan ramai beragam video yang memperlihatkan keseruan ‘surfing’ atau berselancar di Bendungan Pleret Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) Semarang. Banyak warga mulai dari usia anak- anak hingga remaja yang melakukan kegiatan perosotan ramai- ramai di sistem Bendung pertama di kota Semarang ini.
Namun dibalik asyik dan serunya kegiatan ini, rupanya menyimpan bahaya besar yang mengintai. Tak adanya keamanan yang memadai bukan bentuk dari kelalaian dan acuhnya petugas bendungan melainkan memang kawasan ini bukan merupakan kawasan wisata. Meski sering kali diingatkan dan dilarang, nyatanya banyaknya anak- anak dan remaja yang berminat bermain di sana dan tak menghiraukan larangan petugas bendung.
Salah satu petugas bendung yakni Bayu mengatakan, lokasi tersebut memiliki dua zona, yakni zona umum yaitu taman yang memang dipergunakan untuk kegiatan warga dan zona khusus yakni bendungan dan pintu air yang meski sudah di pampang sejumlah larangan namun tak diindahkan.
“Kita sudah kunci semua akses ke sana, kita gembok. Tapi ada yang lewat dari zona umum itu, lewat bawah. Ada yang mlipir- mlipir (berjalan lewat pinggir). Sejak viral yang datang banyak sekali, susah untuk ngasih tahunya,” kata Bayu, di Bendung Pleret, Senin (157/2024).
Bayu menjelaskan potensi bahaya bermain di Bendung Pleret cukup besar, apalagi jika wilayah Kabupaten Semarang sedang hujan deras, air bah bisa kapan saja datang.
“Bahaya jika ada air bah datang dari atas. Memang biasanya ada pertanda air berubah jadi warna coklat, tapi kan tidak semua menyadarinya,” ujar Bayu.
Selain bahaya air yang bisa tiba- tiba naik, di beberapa titik bendung juga memiliki kedalaman yang berbeda, hal ini tentu sangat berbahaya bagi anak- anak maupun dewasa yang tidak bisa berenang, belum lagi adanya material- material yang mungkin bisa melukai tubuh seperti kayu, potongan besi maupun pecahan kaya yang sangat mungkin ditemukan di sekitar sungai dan bendung BKB ini.
Bayu mengatakan sempat ada remaja yang hampir tenggelam pada Minggu (14/7/2024) sore, karena tidak tahu di sekitar pintu air memiliki kedalaman 2 meter, beruntung remaja tersebut dapat meraih tangga dan nyawanya selamat.
“Kemarin sore sekitar 15.30 WIB ada yang nyaris tenggelam, dia kaget karena ternyata tidak bisa menapak. Kedalamannya dua meter. Untungnya dia bisa meraih tangga,” ujar Bayu.
Bendung BKB bukan tempat wisata air, diharapkan kepada para warga untuk tidak melakukan kegiatan surfing atau berenang di area ini, bahaya yang mengancam nyawa tidak sepadan dengan keseruan yang dirasakan sesaat, jika ingin melakukan kegiatan surfing atau berenang hendaknya warga pergi ke tempat- tempat yang memang disediakan sebagai tempat wisata air, selain keamanan yang lebih terjamin, kebersihan dan kenyamanan anda juga lebih terjaga.